Minggu, 26 April 2009

Proses Penyembuhan Luka

Dikutip dari sumber: http://www.pdgi-online.com/v2/index.php?option=com_content&task=view&id=732&Itemid=1Reposring by: sterno

Luka adalah hilangnya kontiunitas dari struktur-struktur jaringan yang utuh dan pada umumnya disertai dengan hilangnya sebagian dari jaringn. Sebagai tambahan, ulkus yang terjadi akibat tekanan (pressure ulcer) dan lebih dikenal sebagai decubitus ulcer atau bed sores bisa dipertimbangkan sebagai suatu luka. Cidera atau kerusakan yang lebih dalam pada jaringan otot, sistem skeletal ataupun bagian-bagian yang lebih dalam dari suatu organ disebut sebagai luka komplikasi. Pada umumnya keadaan luka adalah hipoksia dan masalah luka yang tidak sembuh biasanya disebabkan oleh jaringan yang hipoksia. Dalam proses penyembuhan luka adanya oksigen sangat diperlukan, seperti dijelaskan pada penelitian tentang oksigen pada jaringan.

Beberapa jenis luka yang berhasil diterapi dengan oksigen hiperbarik adalah beberapa jenis ulkus (ulcers due to peripheral vascular insufficiency, venous stasis ulcers, decubitus ulcer) luka crush injury, luka yang tidak sembuh pada insisi bedah,kerusakan jaringan akibat suhu dingin Frotbite), dan luka gigitan binatang. Jaringan yang rusak atau cedera harus diperbaiki, baik melalui regenerasi sal atau pembentukan jaringan parut. Tujuan dari kedua jenis perbaikan tersebut adalah untuk mengisi daerah yang rusak agar integritas struktural jaringan pulih kembali. Kedua proses diatas dikenal sebagai proses penyembuhan luka.

Lebih Lanjut dikatakan proses penyembuhan luka merupakan proses yang kompleks dan melibatkan interaksi berbagai jenis sel dan mediator-mediator biokimia. Oleh karena itu proses penyembuhan luka tidak terbatas pada proses-proses regenerasi lokal tapi merupakan kondisi keseluruhan yang melibatkan faktor-faktor endogen seperti umur, nutrisi, pengobatan, status imunologis, kondisi metabolik dan sebagainya. Pada umumnya proses penyembuhan luka terdiri atas tiga mekanisme, satu dari tiga mekanisme tersebut dapat lebih dominan.

mekanisme proses penyembuhan luka tersebut adalah kontraksi, epitelialisasi dan deposisi jaringan ikat. Sebagai contoh, kontraksi merupakan mekanisme penyembuhan luka yang dominan pada kasus-kasus amputasi. Epitelialisasi lebih dominan pada penyembuhan abrasi, dan deposisi jarangan ikat lebih dominan pada penutupan luka laserasi dengan jahitan.

Tahap-tahap penyambuhan luka terdiri dari fase inflamasi atau eksudasi untuk melepaskan jaringan yang rusak dan membersihkan luka, fase proliferasi untuk perkembangan jaringan granulasi dan fase diferensiasi atau regenerasi untuk maturasi, pembentukan parut dan epitelialisasi. Secara praktis fase tersebut diatas dikenal sebagai fase pembersihan, fase granulasi dan epitelialisasi. Lebih lengkap Hall menyebutkan tahapan proses penyembuhan luka adalah perdarahan, inflamasi proliferasi dan remodeling. Secara garis besar, dikenal dua fase penyembuhan luka yaitu penyembuhan luka secar apremier dan sekunder.

Suatu jaringan dikatakan mengalami penyembuhan luka secara intensi primer apabila proses penyembuhan berlangsung cepat dan hasilnya baik. Penyembuhan secara primer ini terjadi pada luka yang bersih, luka insisi dengan ujung aposisi yang baik dan umumnya terjadi pada insisi bedah.

Proses penyembuhan luka secara intensi primer lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut: Sesaat setelah terjadi luka gumpalan darah dan debris mengisi celah jaringan yang cedera. Inflasi awal terjadi setelah dua sampai tiga jam yang ditandai dengan hyperemia ringan dan adanya sedikit polymorps. Pada hari kedua sampai ketiga aktivitas makrofag menghilangkan clot dan terjadi aktivitas fibroblast. Pada hari kesepuluh sampai keempat belas scab hilang dan epitel telah terbentuk sempurna dan terjadi penyatuan jaringan fibrous pada tepi luka namun pada saat ini luka masih lemah.

Beberapa minggu kemudian jaringan bekas luka masih sedikit hiperemis, penyatuan jaringan fibrous baik tapi belum mencapai kekuatan yang penuh. Devaskularisasi, remodeling kolagen oleh aktivitas enzim terjadi sesudah beberapa bulan hingga beberapa tahun. Pada periode tersebut bekas luka mengecil dan sudah menyatu dengan jaringan sekitarnya. Jika penyembuhan luka berjalan lambat dan disertai pembentukan jaringan parut, proses ini dikatakan mengalami penyembuhan secara sekunder. Penyembuhan jenis ini terjadi pada luka yang terbuka, umumnya jika terdapt jaringan yang hilang, nekrosis atau infeksi. Kekuatan luka akan mencapai dua puluh persen kekuatan jaringan normal dalam tiga minggu dan kemudian mencapai kekuatan lebih lagi tetapi tidak pernah mencapai lebih dari tujuh puluh persen kekuatan normal.

Oksigen memiliki dua fungsi besar dalam metabolisme seluler, hal yang paling penting yaitu sebagai transfer elektron pada sistem oksidasi yang mana bertanggung jawab sekitar sembilan puluh persen dalam konsumsi oksigen secara keseluruhan. Oksigen diperlukan oleh mitokondria untuk fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP dimana lebih dari sembilan puluh persen dari ATP yang dihasilkan ini dipergunakan untuk metabolisme seluler. Pada awal penyembuhan luka, fibroblas mulai bermigrasi dan menghasilkan kolagen yang merupakan matrik penting dalam prose penyembuhan luka sebagai sumber energi pada proses perbaikan, juga diperlukan dalam metabolisme dan proses pemeliharaan jaringan.

2 komentar:

  1. pak mau nanya waktu luka seblm darah keluar kn luka itu tampak putih, itu gmn ya kok bs terjadi??????????????????????????????

    BalasHapus
  2. SHARING:
    Luka putih sebelum darah keluar disebabkan karena robeknya jaringan parut kulit (jaringan yang melapisi kulit dan daging), sehingga waktu tergores ada lapisan yang berwarna putih. Lapisan kulit terdiri dari berlapis-lapis kulit mulai dari lapisan luar ( epidermis ), lapisan tengah dan lapisan dalam ( endodermis). Darah bisa mengucur deras jika kena jaringan kulit yang lebih dalam serta mengenai pembuluh darah. Trims

    BalasHapus