Kamis, 23 Juli 2009

PENGALAMAN MCU ke MUARA TEWEH BERSAMA TEAM RSPT

Diposting by: Khoirul Fuad, AmdFis


Diposting by: Khoirul Fuad, AmdFis

Hari Kamis pagi jam 6.27 WITA tepatnya tanggal 2 Juli 2009 aku bergegas berangkat ke RS untuk berangkat ke Muara Teweh - Kalimantan Tengah. Tiba di RS aku dijemput dengan mobil Taxi yang membawa team MCU kesana dengan perbekalan barang bawaan baik pribadi maupun alat-alat MCU ke Muara Teweh tepatnya di daerah Paring Lahung yang jaraknya kurang lebih 300km arah Barat Laut RSPT atau 6 jam perjalanan. WUIH CAPEK DECH, HEHEHE..


Team MCU RSPT dikomandoi dr. Ilham Basjari dengan anak buah
: Titin-analis medis/laborat, Nasir T.- Radiologi/roentgen, Aku-fisioterapi/audiometric, Rona M.-perawat/spirometri, Murnita-perawat/ass.dr./EKG, Sugianoor-umum/ass.umum. Kami ber-7 pergi berangkat dibagi menjadi 2 shift rombongan mobil, sebab mobil yang kami tumpangi FULL dengan alat-alat MCU dan barang pribadi.




Team MCU RSPT dikomandoi dr. Ilham Basjari dengan anak buah: Titin-analis medis/laborat, Nasir T.- Radiologi/roentgen, Aku-fisioterapi/audiometric, Rona M.-perawat/spirometri, Murnita-perawat/ass.dr./EKG, Sugianoor-umum/ass.umum. Kami ber-7 pergi berangkat dibagi menjadi 2 shift rombongan mobil, sebab mobil yang kami tumpangi FULL dengan alat-alat MCU dan barang pribadi.

Sebelum berangkat kami berpamitan dengan punggawa-punggawa RS dan sarapan dulu di Rumah Makan Banjar. Bang Nasir bingung nyari pulsa karena bingung kalo disana ga ada sinyal XL jadi dia beli Perdana Telkomsel dan ngisiin Pulsa IM3 ku, WEH BANYAK UANG NE NRAKTIR PULSA BANG, HEHEHE..



“Tidak aku ngisi pulsa IM3 kamu jika sewaktu-waktu disana ga ada singal Telkomsel dan XL jadi Pake Nomermu bisa nelpon keluarga di rumah, Bang Natsir jelasin dengan logat Bugisnya” Di perjalanan kami di kejutkkan beberapa macam incident mulai antrian panjang mobil yang antri BBM karena waktu itu sedang langka, jalan yang tidak bersahabat banyak lubangnya, tikungan tajam dan ribuan kelokan di daerah Patas Kalteng, sehingga memaksa aku mabuk dan mutah di perjalanan, Uekkk.. dan Bang Natsir ketawa kecil saat melihat aku Mual, sialan... UNTUNG ADA TAS KRESEK BUAT BUANG HAJAT., UPS!!..



Aku menikmati pemandangan yang menarik selama perjalanan dengan melihat rapinya tata kota selama perjalanan mulai Kalsel – Kalteng: kota Tamiang Layang, Buntok, Muara teweh. Kotanya cukup rame. Sewaktu di daerah dekat Tamiang Layang aku lupa daerah tsb, aku melihat perkawinan orang Dayak, banyak orang yang memadati pinggir jalan sehingga mobil yang kami tumpangi berjalan melambat. LIHAT ITU AKU JUGA TERPIKIR DALAM BENAKKU KAPAN YA KAWIN??? KAYAKNYA ENAK NICH!!, HEHEHE..

Yang paling ngeselin waktu masuk daerah patas Kalteng sudah jalan berlubang, ribuan tikungan, banyak hutan yang gundul karena Ilegal logging, tanjakan curam dan sempitnya badan jalan, ditambah bau khas mobil Taxi yang neg.. Sehingga perut ini rasanya kaya dikocok-kocok dan akhirnya Mutah dech, hehehe.. YACH !!!



Diperjalanan kami selalu kontak dengan dr. Ilham yang pakai mobil lain, “sudah Nyampai mana Boz?? Dr. Ilham nelpon aku dengan logat Maduranya” yach situasi terkendali ga tahu ini daerah mana soalnya hutan lebat boz, “sampean udah nyampe mana ganti, aku Tanya dengan logat Jawaku??” YACH BEGINILAH RSPT : SATU RS PERTAMINA DENGAN BLENDING CULTURE: ADA ORANG JAWA, SUNDA, MADURA, BUGIS, BANJAR, DAYAK, BATAK, PALEMBANG, JAKARTA, BALI, DLL.. BERSATU BEKERJA MELAYANI MASYARAKAT. DENGAN MOTTO :“WE CARE & WE CURE”.

Sampai di Muara Teweh kami melihat Tata Kota yang rapi, rindang dan cukup rame dengan berderet rumah penduduk, dealer mobil dan sepeda motor, warung makan, pasar, sepasang remaja yang memadu kasih di trotoar dan gadis-gadis yang berjalan menikmati hari di siang yang bolong, pedagang yang mejajakan barang dagangan, dll.. GA PANAS NE PACARAN DISIANG BOLONG, HEHEHE..



Walau ditengah-tengah Pulau Kalimantan itu merupakan kota special karena ada pelabuhan sungainya. Kami kontak dengan rombongan yang lain dan berkumpul di Pelabuhan/Dermaga untuk meneruskan perjalanan dengan Speed Boat. Sebelum berangkat kami harus menurunkan muatan barang bawaan MCU dan Pribadi ke boat PAMA yaitu boat khusus perusahaan PAMA untuk mengangkut tamu special, ALHAMDULILAH DAPAT PELAYANAN MEMUASKAN.

kami turunkan barang satu-satu yang bikin capek karena tempatnya dermaga Curam jadi harus hati-hati apalagi “barang Laborat ga boleh di balik ngangkatnya, mba titin njelasin ke aku saat ngangkat barang dengan logat Banjarnya” YA MBA SIAP.



Pemandangan paling menarik adalah rumah Lanting yaitu rumah apung dipinggir sungai dengan pondasi rumah pakai puluhan drum yang dapat mengapung serta ada tambatan jangkar supaya rumah tidak terseret arus sungai, uniknya jika waktu surut halaman rumah turun sehingga jadi daratan dan jika air sungai pasang rumah mengapung dipinggir sungai jadi SERING GOYANG-GOYANG RUMAHNYA, ASYIK SEKALI BELUM PERNAH SEUMUR HIDUPKU LIHAT RUMAH UNIK KHAS KALIMANTAN ( Rumah Lanting).

Sebelum naik boat kami mengabadikan moment terindahku dengan foto bersama team MCU RSPT. Di dermaga puluhan kapal pengangkut bersandar di tepi dermaga dengan puluhan rumah lantingnya, dan barang yang kami turunkan sudah finish tinggal naik boat untuk meneruskan perjalanan ke PARING LAHUNG yaitu lokasi tambang Batubara tempat MCU bertugas, kami di instrusikan driver boat untuk memakai jacket safety takutnya kalau nanti boat terbalik disungai. Sebelum berangkat dr Ilham nanya aku: ” ad, sampean isa renang ga, soale engko tulungono aku nek nyebur nang kali” atau leh: “AD, BISA RENANG GA NANTI TOLONG SAYA YA KALAU TERCEBUR KE SUNGAI” HAHAHA.. SANTAI WAE BOZ UNTUNG DULU WAKTU SMA AKU SERING RENANG DI SUNGAI, HEHEHE..



Wuih Indah sekali naik boat sampai rasa capek 6 jam perjalanan terbayar dengan kencangnya angin, derunya boat membelah sungai Barito yang lebar sungai kurang lebih 100 m, kerasnya deru boat yang berjalan berirama-melekuk-lekuk, hutan yang masih perawan dipinggir sungai barito, puluhan rumah apung di tepi sungai barito, kapal tangker besar untuk muat batu-bara, aktivitas memancing, mandi, ditepi sungai barito, Jembatan gantung panjang, dan cekikikan suara canda Bang Natsir dan bapak Sugianoor, dll.. WUIH SULIT DIBAYANGKAN DENGAN KATA_KATA..

Perjalanan dari Muara Teweh ke Paring Lahung naik boat hanya 1,5 jam, akhirnya sampailah ke lokasi tambang dan di tempat itu kami ditunggui para punggawa-punggawa orang Tambang PAMA dan 2 orang teman kami yaitu Ringga/Perawat dan Arif/perawat yang ditugaskan sebulan untuk jaga klinik tambang ikut Bantu kami naikkan barang, dan boat yang kami tumpangi menepi di rumah lanting PAMA, ALHAMDULILAH UCAP SYUKURKU SUDAH TIBA..




semua barang-barang keperluan MCU kami naikkan ke mobil tambang strada menuju tempat MCU yang telah disediakan orang tambang ruangannya dan barang pribadi kami diangkut ke rumah mess tamu di mess anggrek B. Rumah messnya unik juga khas Kalimantan rumah kayu yang bawahnya lompong, waktu itu kami belum istirahat masih ngatur dan setting untuk keperluan MCU besok serta registrasi tamu di Office dan kami diberi kartu/id Tamu dan disuruh ngisi form aturan disitu. dr. ILHAM MENEGASKAN UNTUK MERAMPUNGKAN RUANG DAN SUPAYA FIX UNTUK BESOK.

Kami bisa istirahat baru setelah habis Magrib kalau di Kalteng Masuk jam WI B aku lihat jam di ponsel kok jam 7.15 WITA tapi baru adzan Magrib ternyata waktuku tidak berlaku disini jadi aku kurangi 1 jam jadi jam 6.15 WIB dan kami ISHOMA setelah itu nasi kotak sudah menunggu di mess B yang di bawa orang tambang. ALHAMDULILAH MAKAN. NIKMAT COY, HEHEHE..

Habis makan kami interaksi dengan orang di sekitar tambang dan silaturahmi kesan-kemari serta bercanda tawa, bergurau sampai mid night bersama ringga/perawat rspt dan arif/perawat rspt yang ditugaskan 1 bulan di lokasi tambang di bagian klinik. Dan akhirnya rasa kantuk tak tertahan dan satu-persatu kami pamit lengser ke tempat tidur dan charge besok MCU, ZZZZZZzzzzzz..

2 hari kami disana menjalankan kewajiban sebagai team MCU RSPT atau total 4 hari kerja, besoknya kami lihat lingkungan sekitar wuih… hutan berhektar-hektar berubah jadi areal tambang yang gersang, tandus dan panas. Setelah bertanya dengan orang sekitar ternyata daerah tambang ini baru buka/ bulan Desember 2008 baru pengerukkan jadi yang penggarap PAMA dan yang punya lahan TOP B, aku lihat mobil raksasa di samping mess ku dulunya kata mereka daerah ini hutan dan kampung suku asli penduduk sini adalah orang Bakumpai yaitu suku yang tinggal dipesisir sungai Barito. AKU PIKIR SUKU ASLI PULAU KALIMANTAN HANYA ORANG BANJAR DAN DAYAK TERNYATA ADA SUKU BAKUMPAI.

AKU BERDIRI MELIHAT DAERAH SEKITAR AKU, YA ALLAH SESUAI FIRMANMU: AKAN TERJADI KERUSAKAN DI DARAT, LAUT DAN UDARA JIKA MANUSIA TIDAK SADAR DENGAN LINGKUNGANNYA. Aku lihat hutan yang rimbun jadi gersang luasss, tandus, panas dan dulunya di belakang mess kami itu sejarahnya danau kecil yang masih ada buayanya, ikan, burung berkicau, dll.. sekarang ditimbun tanah dan buaya yang masih hidup hilang entah kemana. KALAU ORANG KESANA TIDAK KUAT MENTAL DAN PSIKIS AKAN MENJADI STRESS BERAT. UNTUNG AKU SUKA BERPETUALANG JADI TAMBAH PENGALAMAN.

Hari H nya MCU aku bersebelahan dengan ruang dr. Ilham di kiri dan kanannya ruang Spirometri dan EKG aku dapat ruang tengah di Office, sedangkan untuk Radiologi, Lab darah, administrasi di ruang jauh atau mess anggrek. Yang bekerja di ruang MCU Office 4 orang: Aku-fisioterapi/audiometric, Rona M.-perawat/spirometri, Murnita-perawat/ass.dr./EKG, dr. Ilham-dr.Umum/check up fisik. Bekerja di ruang mess anggrek Titin-analis medis/laborat, Nasir T-Radiologi/roentgen, Sugiannor-umum/ass.umum di administrasi sedangkan teman kami perawat ringga dan arif disuruh untuk Bantu administrasi dan check vital sign/ nadi, tensi, RR, tinggi, BB, dll..

Aku pegang Audiometric/Audiogram ( alat test budek/tuli ) juga ada suka dan dukanya lho!! sukanya: kalau pasien aku instruksikan dan jelaskan cara penggunaan alat mereka tanggap jadi ga capek ngulang untuk jelasin lagi, dukanya: karena perbedaan tingkat strata pendidikan dilokasi tambang, melamun, tidak konsen, lingkungan yang agak bising, yang menjadi kendala aku harus extra keras ngajari pasien.

Aku jelasin penggunaan alatnya:
1.headset yang merah untuk telinga kanan dan biru untuk telinga kiri serta tangan memegang tombol hijau dan pencet tombol jika anda mendengar nada yang pertama dari alat jangan sampai nada berulang, nada yang anda dengar bermacam-macam variasinya dimulai dari nada yang lemah sampai nada yang tinggi. 2.konsentrasi jangan melamun/tidur serta anda harus sigap jangan sampai terlambat memencet tombol, harus gentle pencetnya karena kecepatan menombol juga mempengaruhi hasil pada alat audiogram, jika kurang mengerti silakan bertanya.

Hari pertama (3 Juli 2009 dapat 40 pasien ) dan hari kedua (4 Juli 2009 dapat 75 pasien) dengan hasil rata-rata yang kerja di Office itu normal pendengarannya dan dilokasi Lapangan/tambang tuli sedang dan tuli ringan karena pengaruh dynamite/bom untuk ngecek kandungan batu-bara di tanah.

Tiap malam kami bercanda tawa dan bergurau dengan penghuni tambang kadang kalau bosan di mess aku maen ke klinik RSPT di tambang yang jaga biasanya Ringga atau Arif. Gimana Ringga betahkah?? Dapat kasus apa aja disini?? “KALAU DI SURUH MILIH KERJA DI RS AMA DI LOKASI TAMBANG AKU MILIH DISINI MAKAN NASI KOTAK 3 KALI SEHARI DAPAT MESS LANTING DI BAWAH KALAU GA ADA PASIEN TIDUR, KERJA NYANTAI BEDA AMA DI RS KERJA PERAWAT DISURUH-SURUH MAU DUDUK AJA SUSAH” RINGGA JELASIN DENGAN LOGAT PALEMBANGNYA. “Kemarin dapat kasus berat orang kerja jatuh kena seng sobek tu kakinya hampir menyentuh tulang tibia darah mengalir deras lalu aku jahit”, jelas si ringga. trus kerja arif gimana coy?? Tanyaku: dia jaga shift malem dan siang aku sendiri. SEBENERNYA GAJI PERAWAT DI TAMBANG TU 7 JUTA-AN SEBULAN TAPI KATA SI SOLIHIN YANG BARU KERJA. TAPI DAPETNYA CUMAN 1,7 JUTA DARI RS YACH, GIMANA LAGI…

Kalau bosen di mess dan klinik aku dan ringga biasa maen ke mess rumah lanting di bawah mess kami tempat ringga dan arif tinggal, aku paling suka nonton TV chanelnya HBO soalnya pake Indovision jadi bisa nonton film action kalau malam, di rumah lanting aku lihat teman-teman tambang lagi asyik mancing ikan di tepi teras rumah lanting sambil menikmati malam, Wuih dapet ikan banyakkah bang?? “Lumayan jawabnya dengan logat Batak” pancing ikannya menjuntai ke sungai barito dan umpannya sisa makanan nasi kotak.

Yang paling seru jika saat berada di rumah lanting ada kapal besar lewat ombaknya yang deras membuat horeg (:Jw) gempa/bergoyang di rumah lanting, si ringga jelasin dari bulan Desember- Juli kerjaannya mancing doank ga ada kerjaan soalnya lokasi tambang belum 100% finished jadi juga bosen jika kerjaan cuman mancing doank yang paling enak tu main skate board di sungai, yang paling memperihatinkan warna air untuk MCK (Mandi Cuci Kakus) warnanya kuning jadi si arif kalau mandi sering nyebur dan berenang disungai Barito bersama orang-orang tambang, GA GATAL-GATAL DAN DIARE NTAR, PIKIRKU.

SETIAP HARI GA’ ADA BEDANYA ANTARA HARI LIBUR AMA HARI KERJA, KARENA LOKASI TAMBANG DI TENGAH HUTAN, JAUH DARI KERAMAIAN DAN PENDUDUK,. YANG MEMBEDAKAN HARI YAITU HARI JUM;AT DOANK masjid kecil di samping mess dijubeli orang tambang yang menunaikan sholat jum’at dan aku lihat debu, daun, sampah bertebangan ditiup angin, rasa sepi, panas, gersang, sendirian rasanya hampa, wuihh pilu jadinya serasa hidup ini monoton disana.. Beginilah kehidupan Orang-orang yang bekerja di Tambang walau gaji Lumayan mereka jauh dari rasa kasih sayang dan hidup serasa monoton, walau fasilitas menjamin hidup mereka disana.. HADAPILAH HIDUP DENGAN HIDUP.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar